Engineer di Massachusetts Institute of Technology (MIT) belum lama ini mengembangkan chip yang bisa membuat perangkat smartphone tetap mutakhir tanpa berganti ponsel.
Mengutip Gizchina, Kamis (30/6/2022), desain chip yang seperti Lego ini terdiri dari dua lapisan. Menurut peneliti, satu lapisan hadir dengan alternate sensing layer (penginderaan bergantian).
Sementara, lapisan lainnya adalah dioda pemancar cahaya yang digunakan chip untuk berkomunikasi secara optik. Dalam desain chip baru mereka, para engineer memasangkan sensor gambar dengan serangkaian sinapsis buatan.
Metode tradisional tersebut meneruskan sinyal sensor ke prosesor melalui kabel fisik.
Selanjutnya, tim membuat sistem optik antar setiap sensor dan susunan sinapsis buatan, untuk memungkinkan komunikasi antar lapisan tanpa memerlukan koneksi fisik.
Dari situ, nantinya para profesional bisa dengan mudah mengkonfigurasi, menukar, menumpuk, dan menambahkan sensor dan prosesor baru.
Dengan cara ini, orang hanya perlu menanamkan chip dengan sensor dan prosesor terbaru di ponsel mereka untuk meningkatkan ponsel ke versi terbaru tanpa harus ganti smartphone.
Pengguna pun tidak perlu gantismartphoneberulang kali. Selain menghemat uang, teknologi ini juga bisa membantu mengurangi limbah elektronik.
Project Ara
Terlepas dari itu, Google sebelumnya telah mengerjakan Project Ara. Proyek ini merupakan proyek ponsel modular yang dirancang untuk memungkinkan pengguna menambah atau melepas baterai ekstra, kamera, speaker, dan komponen lainnya kapan saja.
Meski begitu, Project Ara akhirnya dihentikan dan Google belum mengungkapkan alasan spesifiknya. Ada kemungkinan Google tidak optimis tentang pemasaran ponsel modular.
Oleh karena itu, chip AI ala Lego yang dikembangkan MIT ini bisa dikomersialkan sehingga memungkinkan pengguna untuk mewujudkan kebebasan kustomisasi ponsel.
Terlepas dari temuan tersebut, smartphone memiliki batas usia penggunaan, sehingga ada kalanya perangkat itu tidak bisa digunakan seterusnya.
Terlebih, seiring berjalannya waktu, teknologi di smartphone Android terus ditingkatkan. Karenanya, seiring berjalannya waktu, fungsi-fungsi di smartphone-mu mungkin sudah tidak bisa mengikuti aktivitasmu.
Dengan kondisi tersebut, kamu tentu perlu mengganti perangkat milikmu ke model terbaru. Selain bisa lebih mendukung aktivitasmu, kamu juga bisa merasakan beragam fitur baru sudah tersedia.
Biasanya, sebuah smartphone diperkirakan dapat bertahan dengan penggunaan dalam kurun waktu empat sampai lima tahun. Hanya, hal ini memang tetap bergantung dengan penggunaan maupun dukungan vendor terhadap perangkat tersebut.
Oleh sebab itu, Tekno Liputan6.com akan memberikan tanda-tanda yang menunjukkan sebuah HP Android perlu diperbarui. Apa saja tanda-tandanya? Simak daftarnya berikut ini seperti dikutip dari Make Use Of, Senin (20/6/2022),
1. Baterai Cepat Habis
Tanda pertama yang menunjukkan waktunya kamu perlu mengganti perangkat ke versi terbaru adalah ketika baterai smartphone tersebut cepat habis. Sebab, baterai merupakan salah satu komponen penting dalam smartphone.
Hal ini memang wajar, karena baterai lithium-ion yang ada di perangkat Android memiliki masa pakai dan berkurang kapasitasnya. Oleh sebab itu, setelah beberapa kali pengisian daya, kapasitas baterai tentu akan berkurang.
Sebagai solusi, kamu tentu bisa mengganti baterai tanpa perlu membeli perangkat baru jika memang ini menjadi permasalahan.
Namun perlu diingat, ada beberapa tanda lain yang juga perlu kamu pertimbangkan untuk mengganti perangkat ke model terbaru.
2. Performa Lemot
Selain baterai, tanda-tanda lain yang perlu menjadi perhatian adalah ketika performa perangkatmu terasa lemot atau lambat. Ketika perangkat sudah terasa lambat digunakan, kamu perlu mempertimbangkan untuk mengganti ke perangkat baru.
Alasan sebuah perangkat menjadi lemot memang biasanya dipengaruhi beberapa faktor. Namun secara umum, hal itu terjadi karena perangkatmu memiliki sumber daya yang terbatas dan tidak bisa mengikuti pembaruan aplikasi yang dirilis.
3. Tak DapatUpdate Android Terbaru
Saat ini, beberapa vendor sudah menyatakan mendukung pembaruan Android hingga setidaknya empat tahun. Namun tidak sedikit, ada beberapa model yang mungkin tidak mendukung pembaruan hingga selama itu.
Jika perangkatmu merupakan salah satu model yang sudah lagi mendapatkan pembaruan Android terkini, pertimbangkan untuk mengganti ke versi terbaru. Sebab, pembaruan Android biasanya membawa sejumlah fitur baru.
Selain itu, update terkini juga biasanya membawa pembaruan keamanan untuk mencegah perangkat menjadi korban serangan siber.
4. Aplikasi Baru Tidak Lagi Mendukung
Seperti sistem operasi, pengembang juga terus memperbarui aplikasi besutannya di Android. Cara ini dilakukan untuk menghadirkan fitur baru sekaligus menambal celah keamanan.
Namun perlu diketahui, versi terbaru dari aplikasi yang dirilis tersebut biasanya tidak mendukung perangkat yang masih menjalankan sistem operasi lawas. Hal ini tentu menyulitkan mereka yang masih menggunakan perangkat dengan sistem operasi yang terlalu tua.
Apabila kamu merupakan salah satu pengguna yang sudah kesulitan menggunakan aplikasi versi terbaru, faktor itu bisa menjadi salah satu alasan untuk dirimu berpikir mengganti perangkat ke versi terkini.
5. Kehabisan Memori
Saat ini, standar memori internal yang biasa ditemui di smartphone Android adalah 64GB, 128GB, hingga 256GB. Namun, ada beberapa smartphone yang memang masih menawarkan memori sekitar 16GB atau 32GB.
Awalnya, kapasitas tersebut memang sudah mencukupi. Namun seiring berjalannya waktu, update aplikasi yang berkelanjutan ditambah dengan data yang dimiliki membuat kapasitas tersebut tidak lagi memenuhi kebutuhan.
Jika hal ini terjadi, cara untuk mengatasinya adalah dengan memperbarui perangkat yang dimiliki, sehingga kamu masih menggunakan perangkatmu dengan optimal.
https://today.liputan6.com/2950701
Subscribe by Email
Follow Updates Articles from This Blog via Email
No Comments